Sabtu, 02 Mei 2015

PERUBAHAN ENTROPI



Dalam suatu sistem terisolasi atau tertutup, perubahan entropi adalah selalu:

● tetap, dalam proses reversibel, karena perubahan entropi dalam proses dikompensasi oleh perubahan entropi dalam proses balik.

● meningkat, dalam proses irreversible, karena tak ada pembalikan proses.

Dengan demikian, perubahan entropi dapat dihitung hanya untuk proses reversibel. Sedangkan untuk proses irreversibel, perhitungan perubahan entropi hanya dapat dilakukan dengan mempostulasikan proses tersebut sebagai proses reversibel secara teoritik dan asumptiv.

Perubahan entropi sistem dalam proses reversibel adalah setara dengan rasio perubahan kuantitas energi panas diserap atau digunakan untuk melakukan kerja mekanik, dan temperatur mutlak termodinamik sistem.

● ∂S = ∂Q / T

dimana.
● ∂S, perubahan entropi, dalam J/K (Joule per Kelvin)
● ∂Q, perubahan kuantitas energi panas, dalam J
● T, temperatur mutlak termodinamik, dalam K

Mengacu ke Hukum Pertama Termodinamika, formula diatas dapat dinyatakan sebagai berikut.

● ∂S = ∂Q/T = (∂U + ∂W)/T
● ∂Q = T.∂S = ∂U + ∂W

Karena temperatur adalah tetap, maka energi luar akan menghasilkan gaya luar dan desakan atau tekanan, yang berdampak pada perubahan volume, sehingga formula dapat dinyatakan sebagai berikut.

● ∂S = ∂Q/T = (∂U + ∂W)/T = (∂U + p.∂V)/T
● ∂Q = T.∂S = ∂U + ∂W = ∂U + p.∂V

dimana,
● p, tekanan atau desakan, dalam Pa (Pascal) atau N/m²(Newton per meter persegi) atau J/m³(Joule per meter kubik)
● ∂V, perubahan volume, dalam m³(meter kubik)

Hukum Kedua Termodinamika terutama menyangkut Teorema Panas Carnot dan Teorema Desakan Diesel tentang mesin termodinamik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar